blog-indonesia.com

Sabtu, 13 April 2013

Mahasiswa UGM Olah Nugget Belalang Berprotein Tinggi

Ini demi memenuhi ketercukupan protein bagi masyarakat miskin

 Nugget
Bagi masyarakat perkotaan, makanan yang terbuat dari jenis serangga merupakan makanan yang dikategorikan makanan ekstrim. Namun, di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta, belalang sudah menjadi cemilan sekaligus lauk bagi warga yang tinggal di wilayah tersebut.

Belalang yang hidup menempel pada batang atau daun selalu tersedia sepanjang musim, bahkan dimusim hujan masyarakat masih menemukan belalang tersebut untuk dikonsumsi. Biasanya digoreng dengan rasa manis pedas atau hanya sekedar diberi bumbu bawang putih dan garam.

Rasa yang gurih dan nikmat dari belalang ini menjadi salah satu makanan yang diburu oleh wisatawan yang datang ke Gunungkidul. Makanan ini memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yakni mencapai 60 persen.

Untuk meningkatkan nilai jual makanan yang terbuat dari belalang ini, seorang mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian dan Biosistem UGM, Ridho Andika Putra, mencoba mengolah belalang kayu (valanga nigricornis) menjadi nugget.

“Masyarakat atau konsumen akan lebih tertarik lagi untuk mengkonsumsi makanan dari belalang kayu yang telah diolah menjadi nugget karena olahan belalang kayu ini hanya digoreng dengan tektur yang masih kasar,” katanya di Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, Yogyakarta.

Diakui Ridho, membuat produk belalang nugget merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah dalam aspek bentuk dan cara penyajiannya. Produk olahan ini pun diharapkan membantu ketercukupan konsumsi protein di tengah masyarakat.

“Ini merupakan pengembangan diversifikasi pangan lokal yang tidak tergantung impor. Sebagai sumber makanan yang kaya protein, belalang nugget diharapkan membantu asupan gizi untuk masyarakat miskin, karena harganya yang terjangkau,” jelasnya.

Tidak Rumit

Proses pembuatan belalang nugget tidak terlalu rumit. Langkah awal adalah membersihkan belalang dan dikukus setengan matang. Setelah belalang dikukus setengah matang digiling kasar, dilakukan pencampuran dengan bumbu yang telah dihaluskan. Bumbu-bumbu tersebut terdiri dari bawang putih, lada garam dan penyedap rasa, tepung sagu, air, dan telur.

Belalang yang giling yang dicampur dengan bumbu, lantas dicetak dalam loyang dan dikukus selama 15 menit. Langkah selanjutnya ditiriskan dan dilakukan pemotongan berbentuk segi empat dengan dilapisi dengan putih telur dan tepung panir atau disebut breading.

“Setelah itu digoreng dan jadilah produk belalang nugget,” jelasnya.

Motivasi Ridho Andika membuat produk belalang nugget adalah untuk memenuhi ketercukupan protein bagi masyarakat miskin. Sebab hingga saat ini Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa, masih dihadapkan pada masalah kualitas SDM yang rendah.

“Aspek pola konsumsi atau keseimbangan kontribusi di antara jenis pangan yang dikonsumsi perlu diperhatikan," tegasnya.(ren)


  Vivanews  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More