blog-indonesia.com

Rabu, 03 April 2013

BUMN Sudah Mulai Bergerilya di Myanmar

Jakarta Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan, sudah ada 3 (tiga) BUMN yang bergerilya di Myanmar dan mendapatkan izin usaha dari pemerintah Myanmar.

"Ada tiga BUMN yang sudah dapat izin usaha dan sudah mulai membangun usahanya di Myanmar," kata Dahlan ketika ditemui di kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Selasa (2/4/2013).

Dikatakan Dahlan, 3 BUMN tersebut adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Timah Tbk, dan PT Semen Indonesia Tbk.

"WIKA sudah mendapatkan izin membangun pabrik pengolahan tiang pancang bangunan, sudah dapat patner kerja dapat lokasi ya yang penting mulai dari yang kecil dulu, Timah sudah dapat konsesi dan mulai menambang timah di bagian selatan Birma seluas 10.000 meter persegi, dan Semen Indonesia akan membangun pabrik semen di sana," ungkap Dahlan.

Selain itu, Dahlan mengatakan, PT Telkom Tbk juga berencana menjadi operator telekomunikasi di Myanmar dengan mengikuti tender yang saat ini sedang dilakukan.

"Telkom juga sudah ikut tender, bisa membuka usaha di sana menjadi operator telekomunikasi, tapi kalaupun Telkom kalah tender tidak masalah karena disana Telkom sudah ada pekerjaan di Myanmar," tandasnya.(rrd/dnl) 

 PLN Hibahkan Rp 5,7 Miliar untuk Masalah Listrik di Myanmar

Yangon PT PLN (Persero) akan membantu perusahaan listrik dan Kementerian Energi di Myanmar dalam mengatasi persoalan listrik. Untuk tahap awal,PLN akan menggelontorkan bantuan dana hibah senilai US$ 600.000 atau Rp 5,7 miliar untuk mengatasi persoalan susut listrik di Myanmar.

Direktur Operasi Indonesia Barat PLN, Harry Jaya Pahlawan menjelaskan, setelah terjadi kesepakatan antara PLN Indonesia dan Pemerintah Myanmar, maka dana bantuan tersebut nantinya akan digunakan mendukung supervisi jaringan listrik di Myanmar oleh PLN Indonesia.

Selain itu, PLN akan membantu peningkatan kapasitas sumber daya manusia teknisi listrik di Myanmar dengan mengirim teknisi PLN Myanmar untuk dilatih menangani susut jaringan listrik (losses), termasuk soal teknis dan non teknis di Indonesia.

"Jadi kita rencakan PLN dan institusi di sini, menteri energy electrical power, tanda tangan MoU. Kalau ini bisa ditandatangani saat presiden SBY hadir (akhir April). PLN akan memberikan grant (hibah) US$ 600.000. Itu grant kepada pemeritah di sini. Yang isinya itu, bantuan konsultasi mengenai efisensi tenaga kelistrikan," tutur Harry kepada detikFinance di Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (2/4/2013).

Langkah ini dilakukan, karena PLN pernah memiliki pengalaman serupa dalam menuntaskan persoalan kelistrikan di dalam negeri. Harapannya, bulan Mei pasca MoU, bantuan supervisi dan pelatihan peningkatan sumber daya manusia teknisi PLN Myanmar bisa dilaksanakan.

"Menurut saya penurunan 1% cukup membantu Myanmar karena sekarang sedang membangun. Losses (Susut jaringan listrik) di Myanmar 26%, itu cukup tinggi. Setelah 6 bulan ke depan. Bulan Oktober harus terlihat hasilnya yakni losses di bawah 20%. 1 tahun ke depan bisa setengahnya yakni 13%," tambahnya.(feb/hen) 

 BUMN Ini Ingin Bangun PLTU Asing Pertama di Myanmar

Nay Pyi Taw Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan batubara yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjajaki rencana mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) asing pertama di Myanmar. Pembangunan PLTU ini untuk membantu pasokan listrik di Myanmar.

Hal ini sejalan dengan kebutuhan listrik yang akan terus tumbuh setelah terbukanya ekonomi Myanmar pasca terpilihnya Thein Sein menjadi presiden pada 2011 lalu.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pengembangan Bisnis PTBA Anung Dri Prasetya kepada detikFinance di Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa (2/4/2013).

"Karena Myanmar baru terbuka, PTBA masuk membangun pembangkit, bisa jadi yang pertama di Myanmar. Tentu PTBA ingin kerjasama dengan BUMN lain, seperti PLN dan BUMN kontruksi WIKA serta perusahaan lokal. Kita terbuka untuk sinergi terbaik," tutur Anung.

Anung mengaku, pihaknya akan menggandeng mitra lokal untuk mendirikan PLTU di Myanmar. Tahap awal, PTBA akan memasok batubara ke Myanmar untuk mendukung pengembangan PLTU.

Setelah pembangunan PLTU tahap I, PTBA siap membuka opsi mencari tambang batubara di Myanmar guna mendukung operasional PLTU lanjutan. Namun Anung tak merinci di mana dan berapa besar daya PLTU tersebut sebelum kerjasama antar PTBA dan pemerintah Myanmar resmi dilakukan.

"Setelah establish (PLTU tahap I), pembangunan pembangkit lain akan terbuka. Kita selanjutnya akan menjajaki membuka tambang di sini. Di sini akan dipasok batubara, untuk pembangkit baru," tambahnya.

Rencana PTBA ini merupakan bagian dari rencana 15 BUMN untuk ekspansi dan berinvestasi di Myanmar. Selain itu, langkah ini akan memperkokoh niat PTBA menjadi world class company di bidang batubara.(feb/dnl)


  detikfinance  

1 komentar:

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More