Malang | Lima
mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, lintas jurusan berhasil
menciptakan alat elektronik untuk membunuh bakteri diabetes mellitus.
Mereka adalah Fahad Arwani, Reno Muktiaji Herdhiansyah (Teknik Elektro),
Arfianita Ramadhani, Putro Aneswari (Ilmu Keperawatan), dan Muhammad
Fahri Akbar (Ekonomi Pembangunan)
"Alat elektronik itu mampu
membunuh bakteri diabetes mellitus serta mempercepat pengobatan luka."
Fahad menjelaskannya dalam siaran pers, Jumat, 1 Maret 2013. Para
mahasiswa itu menamakan alat tersebut KYUBI atau Kill Your Bacteria.
KYUBI menggunakan tegangan 9 volt untuk membunuh bakteri. Menurut Fahad,
tegangan 9 volt merupakan tegangan yang dapat ditoleransi oleh tubuh.
Prinsip kerjanya, alat yang dilengkapi gel elektrolit tersebut
diletakkan di antara anggota tubuh yang terluka. Saat alat dihidupkan,
keluar impuls listrik dengan arus searah. Frekuensi impuls disesuaikan
dengan kebutuhan. Impuls listrik akan merambat ke daerah luka dan
melakukan kompresi listrik serta memecah membran sel bakteri. Dalam
tempo lima menit, KYUBI mampu membasmi seluruh bakteri.
"Alat
ini menjadi terapi yang murah." Arfianita menjelaskan. Menurutnya,
pengobatan luka diabetes mellitus tergolong mahal. Harga setiap butir
obat mencapai Rp 500 ribu lebih. KYUBI mencegah tindakan amputasi yang
menganggu gerakan pasien.
Alat penemuan mahasiswa lintas
jurusan ini diganjar peringkat pertama Entrepreneur Spirit (ESPRIEX) di
Fakultas Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Kini, penemuan ini
tengah menempuh uji klinis serta mendapat hak paten. Mereka berharap
produsen peralatan kesehatan tertarik untuk memproduksinya secara
massal.
● Tempo
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.