blog-indonesia.com

Kamis, 21 Februari 2013

Farmasi Jerman Berniat Akuisisi Jamu Sido Muncul

Penawaran tersebut telah berlangsung sejak enam bulan yang lalu.

Presiden Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, menyampaikan bahwa sebuah perusahaan farmasi asing tertarik dan sedang menjajaki untuk membeli perusahaan produsen jamu Tolak Angin tersebut.

Hanya saja Irwan Hidayat, yang juga pemilik perusahaan ini, masih mempertimbangkan apakah akan melepaskan perusahaan jamunya itu ke tangan asing atau tidak.

"Tempat (perusahaan) saya ditawar. Tapi saya masih punya perasaaan, kok rasanya tidak pas gitu ya. Misal perusahaan kecap dibeli, air minum dibeli, terus perusahaan jamu dibeli  asing," katanya, usai menjadi pembicara dalam seminar di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Kamis 21 Februari 2013

Dia menyebutkan bahwa perusahaan farmasi asing yang ingin membeli perusahaan jamu herbal itu merupakan perusahaan farmasi dari Jerman. Penawaran untuk menguasai perusahaan jamunya itu telah berlangsung sejak enam bulan yang lalu.

"Perusahaan farmasi Jerman yang berminat membeli Sido Muncul itu hingga saat ini masih terus melakukan penawaran secara intensif," katanya.

Dalam skema penawaran tersebut, katanya, perusahaan farmasi dari Jerman tersebut tetap memberikan kepemilikan saham kepada Irwan. "Kita tetap menjadi pemilik tapi sebagai minority, sedangkan dia menjadi majority," ujarnya.

Ketika disinggung mengenai harga penawaran yang disodorkan oleh perusahaan asal Jerman tersebut, Irwan enggan menjelaskannya. Namun, ia hanya mengaku bahwa perusahaannya  ditawar dengan harga yang tinggi.

"Aduh saya nggak bisa ngomong. Tetapi, saya nggak bisa bilang tidak. Saya masih pikir-pikir malu nggak ya, kalau nanti ditanyain orang, ternyata perusahaannya dijual," katanya.


  ©  VIVA.co.id 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzuKXZz7DA9Y-b0_1ZIg4l1-Si_QQOgNYEZH6g1x2uUjLSYPRt8WhqPUehlrD35o36iIFpujKTIMiMwqRlUzHCfKT-a87fzfu77qvEv_EILRZACrgrNglyzx3QGI1aLE9B5cVrP9SoNdw/s35/cinta-indonesia.jpg

1 komentar:

jangan dong om nanti kalo dijual ke asing rasa nasionalismenya dimana, kalo yang dipikirkan hanya harga tinggi dan untung rasa kebangsaannya dimana. saat ini ja dah banyak perusahaan2 tambang dikuasai asing untuk menasionalisasi ja susahnya nggak ketulungan.

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More