blog-indonesia.com

Jumat, 04 Januari 2013

Perdagangan RI Defisit, Ini Penyebabnya

 Permintaan barang di sejumlah mitra dagang RI mengalami penurunan.

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2012/01/24/141189_pelabuhan-peti-kemas-pelindo-ii-tanjung-priok--jakarta_209_157.jpg
Pelabuhan Tanjung Priok
Jakarta | Neraca perdagangan periode Januari-November 2012 mengalami defisit sebesar US$ 1,3 miliar. Ini dipicu oleh melambatnya ekspor karena menurunnya permintaan negara tujuan. "Ekspor melambat, sedangkan impor barang yang masuk semakin besar," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di kantornya, Jakarta, Jumat 4 Januari 2013.

Ekspor November 2012 mencapai US$ 16,4 miliar, naik 7,3 persen dibandingkan Oktober. Ekspor ini terdiri dari ekspor migas US$ 2,7 miliar (naik 2,2 persen) dan nonmigas US$ 13,7 miliar (naik 8,4 persen). Dengan demikian, ekspor periode Januari-November 2012 mencapai US$174,8 miliar, turun 6,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2011.

Lambatnya ekspor pada periode Januari-November 2012 disebabkan turunnya permintaan di beberapa negara mitra dagang Indonesia. Selain itu juga akibat turunnya harga beberapa komoditas utama, seperti kimia organik (volume turun 15,5 persen dan nilainya turun 26,15 persen), karet dan barang dari karet (volume turun 12,2 persen dan nilai turun 28,4  persen), serta kerak dan abu logam (volume turun 12,2 persen dan nilai turun 39,7 persen).

Impor pada November mencapai US$16,9 miliar, turun 1,7 persen dibandingkan Oktober yang terdiri dari impor migas US$4,1 miliardan nonmigas US$12,8 miliar. Sedangkan impor selama Januari-November 2012 masih didominasi impor bahan baku/penolong sebesar 73 persen dan barang modal 20 persen.

Impor ini berupa permintaan gas yang naik sebesar 73,7 persen, kapal laut dan bangunan terapung naik 132 persen, kapal terbang dan bagiannya naik 23,3 persen, dan bahan kimia organik naik 9 persen.

Impor barang modal selama Januari-November 2012 mencapai US$35,1 miliar dan ini meningkat 19,7 persen. Impor bahan baku yang sebesar US$ 128,7 miliar ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tumbuh 33,9 persen. Sementara barang impor barang konsumsi sebesar US$12,2 miliar, turun 0,4 persen. (eh)


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More