blog-indonesia.com

Sabtu, 12 Januari 2013

Mobil Listrik Ahmadi Produksi Tahun Ini

 1000 Mobil listrik Ahmadi siap dijual pertengahan tahun ini

Jakarta | Mobil listrik Ahmadi yang mirip dengan Hyundai Atoz garapan Dasep Ahmadi akan dipasarkan di Indonesia mulai pertengahan 2013. Tahap pertama, Dasep menargetkan akan menjual 1000 unit mobil dengan bermacam type mobil seperti Lux dan Grand.

Mobil listrik yang sempat dipopulerkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan ini akan dijual dengan harga sekitar Rp 200 juta.

"Ya kita usahakan bisa pertengahan tahun ini, ini kan mobilnya ada yang di bawah Rp 200 juta dan ada di atas Rp 200 juta," ucap pencipta mobil listrik, Dasep Ahmadi ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, akhir pekan ini.

Dasep mengatakan akan menjual mobil hemat energi ini dengan cara menawarkan ke kantor kantor Jabodetabek. Dan dia yakin mobil ini akan bisa bersaing dengan mobil menggunakan bahan bakar minyak maupun mobil listrik lainnya.

"Strategi penjualannya ya ritel saja, kalau ada perusahaan yang ingin memakai kita akan tawarkan," katanya.

Mobil garapan Dasep ini, dipopulerkan oleh Dahlan dan sudah diuji hingga 1000 kilometer. Dalam uji coba penyempurnaan mobil ini pernah beberapa kali mogok di jalan Thamrin Jakarta. Walaupun demikian dia mengatakan saat ini mobil tersebut telah disempurnakan. Untuk tahap pertama, mobil ini hanya akan dijual di Jabodetabek.

"Yang pernah dipakai Pak Dahlan juga (dijual), itu kan namanya Evina, kita juga akan pasarkan itu.".

Hingga saat ini, belum ada perusahaan yang memesan mobil tersebut. "Belum ada, PLN juga belum memesan. Belum ada yang memesan," katanya.(mdk/arr)

 Mobil listrik Ahmadi diprediksi tidak akan laku

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio pesimis rencana penjualan mobil listrik Ahmadi yang dipopulerkan Dahlan Iskan, akan laku di pasar Indonesia.

Padahal rencananya, mobil tersebut akan mulai dipasarkan pada pertengahan tahun ini. Ketidaktersediaan infrastruktur menjadi penyebab tidak lakunya mobil hemat energi dan tanpa polusi ini.

"Menjual mobil tidak seperti menjual kacang goreng. Pengisian listriknya tidak tersedia. Di Negara lain ada dia pengisian listrik dan ini perlu waktu. Saya belum yakin sampai sekarang," ucap Agus ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, akhir pekan ini.

Dia menegaskan apabila yang akan digunakan masyarakat umum, kendaraan belum tersertifikasi. Padahal, untuk mendapatkan sertifikat mobil baru harus menjalani beberapa tes seperti tes uji coba di sirkuit, uji coba jalan raya serta telah diuji coba tabrakan. "Saya mempertanyakan apakah sudah ada sertifikatnya," katanya.

Dia menegaskan dalam penjualan mobil faktor keselamatan dan kemanan sebagai faktor utama yang harus dijelaskan. Sertifikasi harus dikeluarkan oleh pihak pihak yang berwenang seperti Kementerian Perhubungan, Menristek, Kementerian Perdagangan dan lain sebagainya.

"Kalau mau produksi tengah tahun, keselamatan dan keamanan saya pertanyakan. Mobil yang beredar tes uji tengah jalan raya dan sirkuit tes keselamatan, tes keamanan," katanya.

Sebelumnya, Mobil listrik Ahmadi yang mirip dengan Hyundai Atoz garapan Dasep Ahmadi ditargetkan akan dipasarkan di Indonesia mulai pertengahan 2013. Tahap pertama, Dasep menargetkan akan menjual 1000 unit mobil dengan bermacam type mobil seperti Lux dan Grand.(mdk/arr)

 Tak laku di Indonesia, Ahmadi akan merambah Norwegia

Pencipta mobil listrik Ahmadi, Dasep Ahmadi melirik penjualan mobil listriknya ke Norwegia. Menurutnya Norwegia menjadi peminat serius yang tertarik dengan mobil hemat energi ini. Penjualan ke Norwegia merupakan pilihan kedua jika mobil tersebut tidak laku di Indonesia.

"Norwegia itu pintu darurat, jika target penjualan 1000 mobil (Indonesia) dalam negeri tidak tercapai kita akan kesana," kata Dasep ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, akhir pekan ini.

Dia mengaku sudah didatangi didatangi perwakilan kedutaan Norwegia. Mereka mengatakan tertarik memesan mobil listrik ini untuk kendaraan operasional di negaranya. "Kemarin kedutaan Norwegia datang ke tempat kami, dia tertarik untuk beli.".

Jika sampai ke Norwegia, maka mobil listrik Ahmadi akan berganti nama. Dasep sudah menyiapkan nama baru untuk Ahmadi. Nama Ahmadi akan diganti menjadi Evina. "Mereknya nanti Electric Vehicle Indonesia, brandnya atau nama dagangnya gitu," tegas Dasep yang bengkelnya berada di Depok, Jawa Barat.

Dasep memastikan tidak ada yang berbeda antara Ahmadi dan Evina. Tipenya pun sama. Pihaknya menegaskan siap mengirim Ahmadi ke Norwegia.(mdk/arr)


Merdeka

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More