blog-indonesia.com

Selasa, 08 Januari 2013

Jika kuota jebol, pemerintah akan naikkan harga BBM subsidi

Jakarta Pemerintah mengaku telah memperhitungkan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada perekonomian. Langkah kenaikan harga akan diambil jika kuota BBM bersubsidi jebol tahun ini.

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengatakan dampak kenaikan BBM hanya akan menimbulkan ketidakstabilan perekonomian untuk sementara. Ketidakstabilan hanya akan terjadi pada saat harga BBM bersubsidi dinaikkan. Namun, pada tahun berikutnya, ekonomi akan kembali stabil.

"Dampaknya ke inflasi, pertumbuhan ekonomi, exchange rate, itu semua sudah kita persiapkan dan sudah kita hitung," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (7/1).

Kajian dampak kenaikan, lanjut dia, telah dimatangkan di tingkat pemerintah sejak tahun lalu. Langkah kenaikan ini diambil jika pemerintah merasa kebijakan pengendalian BBM melalui penghematan tidak berjalan lancar.

"Tapi prioritas kita tetap mengendalikan BBM," tuturnya.

Langkah kenaikan ini, tambahnya, juga bertujuan menekan defisit neraca perdagangan yang terjadi sejak tahun lalu. Kenaikan diyakini akan menekan kinerja impor BBM yang selama ini signifikan.

"Jadi ini kita waspadai. Dan bentuk-bentuk seperti stressed test, forecast, sampai akhir tahun seperti apa budget kita, perkiraan pengendalian kita ini seperti apa, terus kita lakukan," jelasnya.

Tahun ini pemerintah memberikan jatah untuk kuota BBM bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter. Sementara tahun lalu konsumsi BBM bersubsidi mencapai 45 juta kiloliter.(mdk/rin)


• Merdeka

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More