Jakarta � Jika Indonesia ingin selamat, maka cara satu-satunya adalah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri ESDM yang juga merupakan Guru besar bidang perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB), Rudi Rubiandini.
"Kalau kita terus menikmati BBM subsidi dengan harga yang terus murah, disubsidi negara ratusan triliun bahkan membebani keuangan negara, maka akan sangat berbahaya bagi masa depan negeri ini," kata Rudi Rubiandini ketika ditemui di ruang pers Kementerian ESDM, Jumat (7/12).
Selain itu, menurutnya dengan harga BBM Subsidi yang murah, pemerintah juga harus mengembangkan energi baru terbarukan seperti energi matahari, angin, air, panas bumi dan banyak lagi.
"Kita punya banyak energi baru, matahari datang sendiri, air mengalir, udara banyak itu kita biarkan saja, kita sia-siakan itu ada energinya, dan tidak akan dilirik sama sekali selama harga BBM masih murah," tuturnya.
Dikatakan Rudi jika minyak dan gas tidak dipakai tetap tidak akan hilang, masih tetap disitu. Sementara, saat ini kata Rudi pengunaan energi minyak dan gas bumi serta batubara mencapa 95 persen, sementara energi baru terbaharukan hanya lima persen.
"Sementara kita hanya menggunakan lima persen energi baru terbaharukan, sedangkan energi migas yang tidak terbaharukan penggunaan kita mencapai 95 persen," pungkasnya.*
● Itoday
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.