JAKARTA - Penguasaan sisa saham PT Newmont
Nusa Tenggara sebesar 7 persen yang akan dilakukan pemerintah
dikhawatirkan pupus. Hal itu disebabkan waktu pengambilalihan saham
tinggal menghitung hari. Perpanjangan perjanjian jual-beli sahan (SPA)
antara pemerintah dan Newmont akan berakhir pada 25 Oktober mendatang
atau kurang dari dua pekan.
Direktur Eksekutif KATADATA, Metta
Dharmasaputra, mengatakan sebelumnya Mahkamah Konstitusi pada 31 Juli
lalu telah memutuskan bahwa rencana pembelian saham Newmont oleh Pusat
Investasi Pemerintah (PIP) harus seizin DPR. Metta mengusulkan
pemerintah perlu membuat langkah terobosan dengan menjajaki alternatif
pembelian saham Newmont melalui badan usaha milik negara (BUMN).
Sayangnya, langkah alternatif ini tidak mudah dilakukan mengingat BUMN harus yang memiliki dana yang cukup dan mampu melakukan pembelian saham Newmont. "Kecuali sejumlah BUMN bergabung dan menyiapkan skema pendanaannya," kata dia kepada Koran Jakarta, Selasa (9/10).
Lanjut Metta, ada alternatif lainnya dengan mengedepankan BUMN lembaga keuangan bukan bank (LKBB) dalam pengembilalihan saham Newmont. "Dari empat BUMN LKBB yang dimiliki penuh pemerintah seperti Danareksa, Bahana, PPA, dan Pegadaian, yang memiliki peluang untuk melakukan pengambilalihan saham Newmont ini adalah Danareksa dan PPA," terang dia.[pas/E-7]
Sayangnya, langkah alternatif ini tidak mudah dilakukan mengingat BUMN harus yang memiliki dana yang cukup dan mampu melakukan pembelian saham Newmont. "Kecuali sejumlah BUMN bergabung dan menyiapkan skema pendanaannya," kata dia kepada Koran Jakarta, Selasa (9/10).
Lanjut Metta, ada alternatif lainnya dengan mengedepankan BUMN lembaga keuangan bukan bank (LKBB) dalam pengembilalihan saham Newmont. "Dari empat BUMN LKBB yang dimiliki penuh pemerintah seperti Danareksa, Bahana, PPA, dan Pegadaian, yang memiliki peluang untuk melakukan pengambilalihan saham Newmont ini adalah Danareksa dan PPA," terang dia.[pas/E-7]
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.