blog-indonesia.com

Senin, 24 September 2012

BUMN Patungan Bangun Rumah Sakit Buruh

 4 BUMN Patungan Bangun Rumah Sakit Buruh

Nilai investasi pembangunan rumah sakit yang dibangun di lahan milik KBN seluas 2,1 ha ini diproyeksikan berkisar Rp 200 miliar 

Ilustrasi kegiatan di rumah sakit.
Ilustrasi Rumah Sakit
Empat perusahaan negara PT Jamsostek, PT Askes, PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan PT Pelni menjalin kerja sama membangun Rumah Sakit Pekerja dan masyarakat di Cakung, KBN .

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, hari ini.

Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masassya mengatakan, nilai investasi pembangunan rumah sakit yang dibangun di lahan milik KBN seluas 2,1 ha ini diproyeksikan berkisar Rp 200 miliar.


"Studi kelayakan pembangunan RS Pekerja ini akan rampung sebelum akhir 2012, sehingga diharapkan rumah sakit tersebut bisa beroperasi pada akhir 2013," kata Elvyn.


Studi kelayakan termasuk untuk menentukan tarif pengobatan yang akan dikenakan kepada para pekerja dan masyarakat di sekitar rumah sakit tersebut.


"Yang pasti tarifnya jauh lebih murah dibanding rumah sakit yang ada," ujarnya.


Ia menjelaskan, pendanaan investasi akan diperoleh dari tiga pihak yaitu Jamsostek, KBN dan Askes. Sedangkan PT Pelni ditugasi sebagai pengelola rumah sakit. "Porsi pendanaan akan disesuaikan dengan hasil akhir studi kelayakan," ujarnya.


Sementara itu, Dirut KBN Raharjo Aryosiswoyo mengatakan, pembangunan Rumah Sakit Pekerja ini sudah dirancang sejak 2010 sejak Menteri BUMN Dahlan Iskan mengunjungi langsung lokasi KBN.


"Saat ini KBN memiliki pekerja setidaknya 80.000 orang. Dengan jumlah tersebut sudah sangat layak untuk didirikan sebuah rumah sakit yang tarifnya dapat terjangkau namun berkualitas," kata Raharjo.


Menurutnya, dengan pembangunan rumah sakit tersebut diharapkan para pekerja tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapat akses rumah sakit, sehingga juga dapat meningkatkan produktivitas pekerja.


Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan pembangunan RS Pekerja merupakan arahan langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


"Peletakan tiang pancang pertama (groung breaking) pembangunan segera dilakukan oleh Presiden. Kita tinggal menunggu waktu Presiden untuk meresmikan pembangunan RS Pekerja tersebut," kata Dahlan.


Menurut Dahlan, ide pembangunan RS Pekerja tersebut datang dari Kepala Negara yang merupakan seorang tentara. "Presiden ketika dalam suatu kunjungan kerja ke Batam, meminta saya untuk segera merealisasikan adanya rumah sakit untuk para buruh," ujarnya.


Dahlan menambahkan, dengan sinergi empat BUMN ini (Jamsostek, Askes, KBN, dan Pelni) diharapkan Rumah Sakit Pekerja di kawasan industri lainnya dapat direalisasikan.


"Ini salah satu langkah pemerintah untuk dapat meningkatkan kapasitas suatu kawasan industri menjadi kawasan bertaraf internasional," ujarnya.

 Dahlan Iskan Bahagia BUMN Bangun Rumah Sakit

Dahlan mengatakan hal itu usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembangunan RS Pekerja 

Menteri BUMN Dahlan Iskan saat bertandang ke kantor redaksi Beritasatu Media Holding, di Gatot Subroto, Jakarta Selatan, hari ini. FOTO: Jakarta Globe
Dahlan Iskan
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku senang karena pembangunan Rumah Sakit Pekerja segera terwujud pada akhir tahun 2013.

"Saya tidak menyangka empat BUMN yaitu PT Jamsostek, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Askes, dan PT Pelni langsung menindaklanjuti arahan saya untuk mendirikan rumah sakit untuk para buruh di Cakung, Jakarta Utara," kata Dahlan, hari ini.


Dahlan mengatakan hal itu usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembangunan RS Pekerja, di Kantor Kementerian BUMN.


Menurut Dahlan, ide pembangunan RS Pekerja sesungguhnya datang dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menginginkan adanya rumah sakit khusus bagi para buruh terutama di suatu kawasan industri.


"Presiden dalam satu kunjungan ke kawasan industri di Batam, meminta saya untuk segera mewujudkan pembangunan RS Pekerja. Arahan itu saya sampaikan kepada BUMN ini, dan ternyata segera dapat diwujudkan," ujarnya.


Dahlan menuturkan, saat ini masa persiapan pembangungan sudah dilakukan dengan terlebih dahulu menyelesaikan studi kelayakan.


"Investasi diperkirakan mencapai Rp 200 miliar, yang akan dipenuhi tiga pihak yaitu Jamsostek, Askes dan KBN. Sedangkan Pelni akan menjadi pengelola rumah sakitnya," kata Dahlan.


Direncanakan RS Pekerja tersebut akan dibangun enam lantai di lahan seluas 2,1 ha milik KBN. Saat ini diketahui terdapat sebanyak 80.000 buruh yang bekerja di KBN.


Menurut Dahlan, pembangunan Rumah Sakit Pekerja tersebut akan menjadi contoh bagi daerah lainnya untuk menyediakan fasilitas kesehatan bagi para buruh.


"Pembangunan RS Pekerja merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan pelayanan kesehatan kepada buruh, sekaligus dapat mendorong suatu kawasan industri menjadi bertaraf internasional," ujarnya.


Pada kesempatan itu mantan Direktur Utama PLN ini juga menuturkan, sambil menunggu pembangunan RS Pekerja di kawasan lainnya, Jamsostek dengan kemampuan pendanaannya juga akan membangun poliklinik plus di sekitar 200 titik yang merupakan konsentrasi para buruh.


"Untuk tahap awal 200 titik poliklinik plus tersebut dapat mengakomodasi kebutuhan kesehatan para buruh tidak saja di KBN, tetapi di sentra-sentra industri lainnya," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More