blog-indonesia.com

Rabu, 11 April 2012

Kalsel Bangun Industri Batu Bata dari Limbah Batu Bara

BANJARMASIN -- Provinsi Kalimantan Selatan segera memiliki industri besar batu bata ringan dengan bahan baku limbah batu bara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap Asam-Asam Kabupaten Tanah Laut.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Rakhmadi Kurdi di Banjarmasin, Rabu (7/3), mengatakan rencana pembangunan industri batu bata ringan tersebut sekaligus menjadi jalan keluar terhadap persoalan pembuangan limbah batu bara di PLTU Asam-Asam.

"Sejak lama kami dipusingkan dengan pembuangan debu batu bara dari PLTU Asam-Asam yang kini telah menggunung. Dengan masuknya perusahaan pembuatan batu bata ringan tersebut, ini sangat menguntungkan kami," katanya.

Saat ini perusahaan tersebut yaitu PT Silkon Inti Persada sedang dalam proses pembuatan analisa dampak lingkungan yang akan segera selesai, sehingga produksi segera bisa dilaksanakan.

Berdasarkan penelitian dari Kementerian Lingkungan Hidup, limbah B3 yang ada dalam debu batu bara tersebut tidak berbahaya, sehingga pembuatan batu bata ringan tersebut bisa dilanjutkan.

Saat ini kata dia, produksi limbah debu batu bara PLTU Asam-Asam mencapai 80 ton per hari. Sejak awal hingga kini,tumpukan limbah tersebut telah mencapai 146 ribu ton bahkan mungkin lebih.(fajar.co.id/humasristek)

Limbah Batu Bara PLTU akan Dibuat Bata Beton

BANJARMASI--MICOM: PT PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah segera membangun pabrik pengolahan limbah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berupa abu sisa pembakaran batu bara (fly ash) menjadi bata beton ringan.

Tumpukan sisa pembakaran batu bara PLTU Asam-Asam unit 1 dan 2 di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) saat ini sudah mencapai 300 ribu ton lebih.

General Manager PT PLN wilayah kalimantan Selatan (Kalsel)-Kalimantan Tengah (Kalteng) Yuddy Wicaksono, Senin (9/4), mengatakan saat ini persiapan pembangunan pabrik pengolahan limbah batu bara sisa pembakaran pada PLTU Asam-Asam, sudah memasuki tahapan sidang analiosis mengenai dampak lingkungan (amdal).

"Saat ini sudah sidang amdal tahap dua. Jika lancar, pada Agustus mendatang pabrik pengolahan limbah sudah bisa dibangun," tuturnya, Senin (9/4).

Pabrik pengolahan limbah batu bara itu dibangun bekerja sama dengan investor PT Zircon Inti Persada. Limbah PLTU berupa fly ash akan diolah dan dibuat menjadi bata beton ringan untuk keperluan industri dan masyarakat.

Konsep pengolahan limbah sisa pembakaran batu bara milik PLTU itu juga sudah diterapkan sejumlah PLTU lain di Pulau Jawa seperti PLTU Suralaya dan PLTU Paiton. Sebenarnya, selain bisa dibuat bata beton ringan, fly ash juga dapat menjadi bahan baku pembuatan semen," tambahnya. (DY/OL-01) (mediaindonesia.com/humasristek)

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More