blog-indonesia.com

Rabu, 04 Januari 2012

Harga Spektrum di Indonesia Terlalu Murah

Ilustrasi (Foto: dok okezone)

JAKARTA - Indonesia dinilai terlalu gampang mengumbar alokasi frekuensi, yang bahkan cenderung dijual dengan harga murah. Pertanyaan pun muncul, haruskah harga spektrum di Indonesia disesuaikan dengan harga Internasional?

"Harga spektrum di negara kita sangat murah dibandingkan harga Internasional, oleh karena itu banyak yang memperebutkannya, baik asing maupun lokal," terang Asmiati Rasyid, Director Center for Indonesian Telecommunication Regulation Study, dalam seminar Reformasi Pengelolaan Spektrum 3G Cellular, di gedung Jakarta Media Center, Rabu (4/1/2012).

Senada dengan pernyataan Asmiati, Jur Any Anjarwati, pakar hukum dari Universitas Gajah Mada berpendapat, "Urusan spektrum berkait dengan sumber daya alam. Pemerintah tidak boleh menjual murah karena ini menguasai hajat hidup orang banyak. Spektrum ada di pasar internasional, bukan lokal, jadi harga harus mengacu ke internasional."

"Di India, satu blok spektrum 3G harga dasarnya USD795 juta (tender Juni 2010), sedangkan di Indonesia hanya USD10 juta (tender 2005). Akibatnya harga spektrum di Indonesia sangat rendah. Seharusnya pendapatan pemerintah dari spektrum sekarang bisa sekira Rp350 triliun, tapi yang sekarang didapat cuma Rp12 triliun," jelasnya.

Menurutnya, harga spektrum hanya menguntungkan pemain. Yang harus lebih dahulu dipahami pemerintah adalah bahwa spektrum ini memiliki dampak ekonomi langsung.

"Setelah kita naikkan harga spektrum, apakah teknbologi yang akan digunakan Wimax atau LTE, semuanya dikenakan harga yang sama," saran Asmiati. (tyo)


Okezone

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More