Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi Indosat menyatakan kesiapannya untuk menguji coba jaringan Long Term Evolution (LTE) yang diimplementasikan di frekuensi 1800 MHz sebagai alternatif solusi implementasi LTE.

Director and Chief Wholesale & Infrastructure Officer Indosat, Fadzri Sentosa, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan, kesiapan tersebut ditunjukkan melalui ujicoba LTE pertama kali melalui re-farming frekuensi 1800 MHz bersama dengan Nokia Siemens Networks yang berlangsung di Surabaya dan Bali, dan disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Muhammad Budi Setiawan.

"LTE membawa era baru dalam layanan telekomunikasi di Indonesia. Ujicoba dengan re-farming ini sekaligus menunjukkan bahwa LTE bisa dijalankan dengan memanfaatkan frekuensi yang telah kami miliki," katanya.

Menurut dia, hal itu juga sekaligus memberikan efisiensi penggunaan spektrum serta efisiensi energi sehingga diharapkan akan semakin mempercepat implementasi LTE di Indonesia.

"Dengan implementasi LTE maka ini menjadi upaya untuk menjawab pertumbuhan penggunaan layanan data, aplikasi dan multimedia di masa depan," katanya.

LTE adalah evolusi atau pengembangan generasi terbaru dari jaringan teknologi telekomunikasi bergerak (mobile) sebelumnya seperti 2G GSM, 3G WCDMA, 3.5G HSPA+, dan 3.75G DC-HSPA+ yang telah dikenal selama ini.

Dengan menggunakan spektrum frekuensi 1800Mhz yang dimiliki operator tersebut, kecepatannya dapat mencapai 100Mbps.

"Penggunaan mobile broadband tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia, oleh karena itu menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan pengalaman pelanggan," kata Head of Sub Region Indonesia Nokia Siemens Networks, Richard Kitts, pada kesempatan yang sama.

Menurut Kitts, dengan LTE, operator telekomunikasi akan dapat menawarkan peningkatan throughput hingga 100 Mbps dengan latency 10 milidetik.

"Lebih penting lagi, operator akan mampu mengurangi biaya per bit hingga 50 persen," katanya.

Ujicoba LTE yang dilakukan itu sekaligus menjadikan Indosat sebagai operator pertama di Indonesia bersama Nokia Siemens Networks yang melakukan uji coba LTE dengan melakukan re-farming frekuensi 1800 MHz atau penggunaan kembali spektrum yang telah dimiliki operator itu dengan teknologi yang lebih efisien.

Uji coba LTE itu dilakukan di berbagai aplikasi inovatif seperti di bidang medis dimana seorang pasien di Bali bisa langsung berkonsultasi secara real time dengan dokter yang sedang berada di Surabaya.

Uji coba aplikasi juga ditunjukkan melalui kegiatan edukasi dimana seorang dosen yang berada di Surabaya memberikan mata kuliah kepada para mahasiswanya yang berada di Bali menggunakan video conference, dimana dengan kecepatan yang lebih tinggi memberikan kualitas video conference yang optimal. Disamping itu juga ditunjukkan 3D video streaming serta CCTV camera surveillance.

Setelah selesai masa ujicoba, operator Indosat akan melaporkan hasilnya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika sehingga hasil uji coba tersebut diharapkan akan bermanfaat bagi pengetahuan di bidang manajemen frekuensi dan pengembangan broadband, aplikasi dan multimedia di masa datang.

"Sejalan dengan hal tersebut, saat ini Indosat juga telah menyediakan `Innovation Lab` di kampus Institut Teknologi Bandung untuk memberi kesempatan berinovasi bagi putra-putra bangsa untuk mengembangkan teknologi dan konten," kata Fadzri.(H016/S006)


Antaranews