blog-indonesia.com

Minggu, 30 Januari 2011

Bali Pecatu Graha Ubah Air Laut Jadi Air Minum

KUTA--MICOM: Bukit kering berkapur tandus yang ditumbuhi oleh vegetasi sekadarnya hanya cerita masa lalu. Kini dengan adanya teknologi sea water reverse osmosis (SWRO) di kawasan Pecatu Indah Resort, Kuta, Bali menjadikan lingkungan sekitar menjadi hidup, baik untuk alam juga untuk iklim investasi.

Dulu, warga setempat sulit mendapatkan air bersih yang layak dikonsumsi untuk kebutuhan rumah tangga. "Air baru terbit setelah mengebor tanah hingga kedalaman 150 meter," kata Wayan Wandra, Kepala Lingkungan di Dusun Bakungsari, Desa Ungasan, Kuta Selatan. Menurutnya, air yang didapat pun belum tentu bisa diminum karena payau dan berkapur.

Penduduk setempat berusaha mendapatkan air dengan cara yang konvensional yaitu mengandalkan air hujan yang ditampung di beberapa cubang (kolam penampungan air). Untuk minum, mereka terpaksa membelinya dari tangki air.

PT Bali Pecatu Graha (BPG) yang telah memiliki tanah seluas 400 hektare tetap berkomitmen untuk mengembangkan kawasan yang awalnya dipandang sebelah mata oleh banyak calon investor. Sejak BPG aktif pada 2004, setidaknya Rp500 miliar dana telah digelontorkan dalam berbagai bentuk investasi. Legalitas tanah, pembangunan, dan pengaadaan infrastruktur dan utilitas, pembangunan lapangan golf, New Kuta Condotel, Klapa, dan yang terakhir The Green Park.

Pada 2008, BPG mulai pembangunan instalasi untuk penyaringan air berkapasitas 3.000 meter kubik per hari yang dinamakan dengan SWRO. Air inilah yang mencukupi empat fasilitas bisnis utama BPG di Pecatu yang kini mulai dikenal dengan nama New Kuta.

Khusus untuk pengolahan air, SWRO telah menelan biaya hingga Rp22 miliar. Teknologi ini mampu mengolah 6.000 meter kubik air laut. Hasilnya, SWRO mampu menghasilkan 3.000 air yang sudah bebas dari partikel koloid dalam air laut seperti pasir, lumpur, dan biota renik.

Air yang masih terasa asin kemudian diproses untuk pemisahan molekul garam sehingga 99 persen air yang dihasilkan bebas dari rasa asin. Air inilah yang kemudian didistribusikan untuk empat fasilitas tersebut. (OL-5)


MediaIndonesia

2 komentar:

apakah ada skala kecil yang nilai investasinya antara 200 ssmpai400 juta untuk membantu masyarakat di wilayah psisir dan pulau pulau kecil di Indonesia, teritmama para nelayan tradisional dan penduduk yang tinggal di pulau pulau terluar (terdepan) wilayah NKRI. kalau boleh dapat kami diberikan spesifikasi teknis dari perusahanan ini. terima kasih.

Pecatu ini kalo ga salah punyanya group humpuss di Bali ? Mungkin anda bisa cari informasi lanjut melalui Bali Pencatu Graha .. trima kasih

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More