blog-indonesia.com

Sabtu, 08 Januari 2011

23 Tower Dibangun di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Samarinda - Pemerintah tengah berupaya merampungkan pendirian 5 tower besar serta 18 tower pemancar kecil di wilayah perbatasan Kalimantan Timur (Kaltim) dengan negara tetangga, Malaysia. Tower tersebut nantinya difungsikan sebagai pemancar siaran televisi nasional bagi masyarakat yang tinggal di perbatasan.

"Kementerian Dalam Negeri saat ini tengah membantu menyelesaikan pendirian tower itu," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Jauhar Effendi kepada detikINET, saat ditemui di Stasiun RRI Pro 1 Samarinda, Jl M Yamin, Jumat (7/1/2011).

Proses perampungan pendirian tower oleh pemerintah tersebut terletak di Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan serta Kabupaten Kutai Barat, yang memiliki akses serta batas darat dan laut dengan wilayah Malaysia.

"Tower itu mempermudah akses informasi. Khususnya siaran televisi," ujar Jauhar.

Selain siaran televisi dari Indonesia, penyebarluasan siaran radio juga menjadi target pemerintah bagi masyarakat di kawasan ketiga kabupaten tersebut di awal tahun ini.

"Siaran radio, seperti RRI juga akan disebarluaskan melalui tower-tower itu," imbuhnya.

Setelah sukses dengan penyebarluasan siaran televisi dan radio, ke depan sambung Jauhar, tower tersebut juga akan digunakan untuk menunjang sarana telekomunikasi.

"Semisal memperbolehkan operator selular untuk meletakkan pemancar sinyalnya. Tinggal bagaimana sharing dengan pemerintah," lanjutnya.

Tower pemancar berukuran besar nantinya memiliki ketinggian 72 meter yang diharapkan secara perlahan penggunaannya dapat menembus kawasan perbukitan di ketiga wilayah yang berbatasan dengan Malaysia.

"Tapi kita sadar, operator tidak akan tertarik memasang pemancarnya di suatu wilayah kalau penduduknya sedikit. Itu kan termasuk investasi bisnis," terang Jauhar.

Namun dengan penambahan tower dan kerjasama dengan operator selular, merupakan rangkaian dari strategi dirampungkannya perencanaan tata ruang tower Base Transceiver Station (BTS) yang ingin mengurangi wilayah di Kaltim yang tidak terjangkau sinyal telekomunikasi alias blank spot.

"Target kita di tahun 2013, tidak ada lagi blank spot," Jauhar menandaskan.(ash / ash)


detikInet

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More