blog-indonesia.com

Jumat, 10 Desember 2010

Fero, dari Presentasi ke Kompetisi

Jakarta (ANTARA News) - Bagi Ferro, 4 tahun berkuliah adalah masa-masa yang menyenangkan. Dan berbeda dengan mahasiswa lain, Ferro yang mengambil jurusan Teknologi Informasi merasa spesial karena Microsoft turut menjadi bagian penting dalam perkembangan dia secara personal dan skill.

Tahun pertama perkuliahan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta banyak dihabiskan dengan bermain-main dengan komunitas Open Source dalam berbagai distro.

Tahun kedua, Ferro mulai berkenalan dengan Microsoft. Keikutsertaannya di Robotics Studio training yang diadakan Microsoft Innovation Center (MIC) UGM membawanya berkenalan dengan staf Microsoft. Selanjutnya dia bergabung di MIC UGM dengan job desc sebagai User Experience Advisor.

"Banyaknya buku-buku technical di MIC membuat saya gregetan. Saya suka sekali baca buku dan menghabiskan minimal 2 jam membaca buku-buku Microsoft press yang ada," kata Ferro dalam siaran pers.

Dia menambahkan, DVD resource kit yang rutin diberikan Microsoft membuatnya sangat senang. Dia menghabiskan waktu minimal 2 jam juga untuk mencoba-coba, menonton video dan melakukan HOL yang ada. Dia memperoleh kesempatan terlibat di "project" dan "training."

Tahun 2007 Ferro diangkat menjadi Microsoft Student Partners, atau duta Microsoft untuk kampus. Sebagai duta, Ferro harus siap untuk tampil dan berbagi ilmu dalam forum-forum yang diselenggarakan oleh Microsoft.

Tahun 2008, dia menjadi pembicara di event MIX on Campus STT Telkom. Meskipun pada saat itu dia belum berpengalaman sebagai pembicara di seminar, dia nekat menerima tawaran itu. Dia mengenang pengalaman pertamanya itu tidak membuat audiens berkesan karena tak satu pun orang yang bertanya.

Setelah banyak belajar di "public speaking" sebagai pembicara di event-event, baik event MUGI (Microsoft User Group Indonesia), Microsoft, MIC, akademis ,self-event atau udangan dari pihak-pihak tertentu. Ferro pun mengembangkan kemampuannya.

Pilihan pun jatuh pada kegiatan mengikuti kompetisi. Ferro mulai terjun di kompetisi secara aktif sejak tahun ketiga perkuliahan. Prestasi yang berhasil di peroleh diantaranya menjadi semifinalis nasional "Imagine Cup 2009" dengan software “AVEO” dan berhasil masuk 5 besar worldwide. Prestasi itu membuatnya diundang di Final Imagine Cup 2009 di Kairo, Mesir.

"Kami memiliki program di Microsoft Innovation Centre, yang dinamakan Skilled Resource School, dimana kami akan memberikan training untuk developer sampai mereka bersertifikasi. Kami akan memulai dengan 10 developer di UGM, dimana kami akan mencoba menghasilkan developer yang berkualitas dari proyek ini," jelas Risman Adnan, Developer Platform Evangelist, Microsoft Indonesia.

Skill and Intellectual Accelerator dirancang untuk mengembangkan kesadaran bisnis dan keterampilan teknis. Program-programnya biasa disebut Skill Accelerator dan terdiri dari pengembangan software, security dan etiket software engineering.

Di beberapa kesempatan, MIC mengadakan update teknologi melalui Seminar dan Workshop seperti Microsoft Talent Days, Academic Days, Developer Days, serta event kecil MiniMIX. Ada pula program yang menyediakan sumber daya developer untuk partner dan industry ISV yang dinamakan program “Student to Business”.

Partnerships accelerator adalah program MIC yang membantu mengembangkan partnership antara akademi, industri dan Microsoft. Program seperti S2B (Student to Business) adalah salah satu program lintas domain yang bisa mengatasi kesenjangan antara industri dan akademi dengan cara berbagi sumber daya dan bursa tenaga kerja khusus.

Partnership accelerator juga termasuk dukungan langsung untuk program Microsoft Indonesia Empowerment yang dinamakan “Bina-ISV”. Program ini juga akan membantu pelajar untuk terhubung dan mengembangkan proyek Proof-of-concept untuk industri.

Sedangkan untuk program Product Innovation Centers, MIC membantu mengembangkan inovasi produk dan adopsi awal teknologi Microsoft untuk mengembangkan produk software yang inovatif. MIC telah menciptakan beberapa produk yang mempengaruhi pelajar dan industri untuk membuat software lokal sendiri. Program ini akan jadi titik awal yang bagus untuk mempercepat inovasi produk di Indonesia.(ENY/S026)


ANTARAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More