blog-indonesia.com

Selasa, 07 Desember 2010

Biji Jatropha untuk Bahan Bakar Rumah Tangga Masyarakat Rote Ndao

Pengembangan bahan bakar nabati merupakan satu upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pada tahun 2008 Kementerian Riset dan Teknologi telah membangun pabrik/instalasi pengolah minyak jarak murni (Pure Jatropha Oil) berkapasitas 2 x 9 ton biji per hari di Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pabrik tersebut terletak di 2 (dua) lokasi yaitu di Desa Nemberala dan Desa Keka. Sebagai tahap lanjutan program pengembangan pengolah biji jarak di kabupaten Rote Ndao tersebut pada tanggal 2 Desember 2010 telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi/Pelatihan Pengembangan Kelembagaan Pengolah Biji Jarak melalui Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Tani (Unit Usaha) Budidaya dan Pemanfaatan Tanaman Jarak Pagar/Kosambi di Kecamatan Rote Selatan.

Pengembangan Kelembagaan Pengolah Biji Jarak melalui Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Tani (Unit Usaha) Budidaya dan Pemanfaatan Tanaman Jarak Pagar/Kosambi merupakan salah satu upaya untuk keberlanjutan program pengembangan energi alternatif (BBN) di Kabupaten Rote Ndao. Upaya ini ditujukan untuk membangkitkan nilai ekonomis dari pemanfaatan biji jarak yang dapat digunakan langsung sebagai bahan bakar rumah tangga, yaitu bahan bakar kompor jarak.

Dengan terbangkitkannya nilai ekonomis atas budidaya tanaman jarak, maka diharapkan akan memunculkan mekanisme pasar atas pemanfaatan biji jarak pagar sebagai bahan bakar kompor jarak. Sehingga diharapkan masyarakat terpacu untuk melakukan budidaya. Dampak ikutan positif yang diharapkan atas pelaksanaan kegiatan sosialisasi, meliputi :
1. tersedianya biji jarak pagar di Kabupaten Rote Ndao,
2. terbentuknya kelembagaan pengolah biji jarak pagar skala mikro, dan
3. termanfaatkannya pabrik/instalasi pengolah biji jarak pagar menjadi minyak jarak pagar murni (Pure Jatropha Oil).

Dalam kegiatan sosialisasi, peserta yang terdiri dari tokoh mayarakat dan kelompok tani yang telah membudidayakan tanaman jarak pagar mendapatkan dukungan peralatan yang terdiri atas : (1) alat pemecah/pengupas kulit buah jarak pagar; 2) alat pemecah biji jarak pagar; 3) Kompor Jarak Pagar; 4) peralatan pendukung lainnya. Peralatan tersebut merupakan dukungan modal operasional awal dan pemicu bagi kelompok tani yang dibentuk sebagai kelompok usaha penyedia biji jarak pagar sebagai bahan bakar kompor jarak.

Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi/Pelatihan Pengembangan Kelembagaan Pengolah Biji Jarak dihadiri oleh Benyamin Lakitan, Deputi Bidang Kelembagaan Iptek dan Maks Ledoh, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rote Ndao, Tim Teknis yang berasal dari Ristek dan B2TE – BPPT, dan mitra dari Universitas Nusa Cendana.(ad-pk/humasristek)


Ristek

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More