blog-indonesia.com

Sabtu, 13 November 2010

Australia Akan Umumkan Investigasi Montara

Ladang minyak Montara muntahkan sekitar 500.000 liter minyak mentah per hari ke Laut Timor

Tumpahan minyak di Queensland, Australia (AP Photo/AuBC via APTN)

VIVAnews -- Kebocoran minyak yang terjadi pada 21 Agustus 2009 di Laut Timor, diduga berasal dari instalasi pengeboran minyak The Montara Well Head Platform milik Australia. Akibatnya, minyak dalam jumlah besar mengalir ke Laut Timor.

Terkait itu, Pemerintah Australia segera mengumumkan hasil investigasi yang dilakukan tim penyelidiknya. Tim tersebut telah melakukan penyelidikan sejak Desember 2009 atau sekitar empat bulan setelah musibah tumpahan minyak tersebut terjadi.

Hal ini disampaikan Minister Counsellor Bidang Politik dan Ekonomi Kedutaan Besar Australia Michael Bliss, saat bertatap muka dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya di Kupang, Jumat 12 November 2010.

Menurutnya, pemerintah Australia sangat memahami kegelisahan yang dirasakan masyarakat NTT, khususnya nelayan dan warga pesisir. “Kegelisahan yang sama, dialami masyarakat Australia," katanya.

Direncanakan, pengumuman hasil penyelidikan itu dilakukan akhir bulan ini atau paling lambat awal Desember. “Hasil penyelidikan meliputi penyebab terjadinya tumpahan, dampak dan langkah-langkah penanganan yang dilakukan guna mencegah terulangnya kejadian yang sama di kemudian hari,” ujar Bliss.

Ladang minyak Montara yang meledak memuntahkan sekitar 500.000 liter minyak mentah setiap harinya ke laut.

Tumpahan minyak telah mencemari perairan Laut Timor dan lingkungan di sekitarnya serta mengancam seluruh habitat yang berada di kawasan tersebut.

Ladang minyak tersebut terletak sekitar 690 kilo meter (km) barat Darwin, Australia Utara, atau 250 km barat laut Truscott di Australia Barat.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan pihak Australia telah menyetujui klaim Indonesia atas tumpahan minyak kilang minyak Montara di Laut Timor sebesar lebih dari Rp22 triliun.

Klaim diajukan kepada The Montara Wall Head. "Mereka terima," kata Freddy di Kantor Menko Perekonomian, Selasa 31 Agustus 2010.

Besarnya jumlah klaim itu, kata dia, karena mencakup besarnya kerugian baik materil dan immateril yang diderita oleh bangsa Indonesia. (hs)[Laporan: Jemris Fointuna|Kupang]


VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More