"AS selama ini menjadi mitra strategis. Kami selalu surplus saat berdagang dengan AS."
Hatta Rajasa (VIVAnews/Adri Irianto)
VIVAnews - Amerika Serikat menempati peringkat ketiga untuk penanam modal asing terbesar di Indonesia. Peringkat tersebut naik empat tingkat dibandingkan dengan 2009 di peringkat tujuh.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, hingga kuartal III-2010 investasi Amerika Serikat mencapai US$871 juta. Jumlah itu naik signifikan dibanding nilai investasi tahun lalu yang hanya US$171 juta.
"Kalau melihat data kuartal III itu, kami harap sampai akhir tahun ini realisasi bisa US$1 miliar," kata Hatta di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa 9 November 2010.
Investasi AS pada 2008 hanya menyentuh US$157 juta. "Jadi, AS selama ini menjadi mitra strategis. Apalagi soal perdagangan, kita selalu mencatat surplus saat berdagang dengan AS," katanya.
Kantor Menko Perekonomian mencatat Amerika Serikat hingga saat ini adalah tujuan ekspor Indonesia setelah Jepang. Bila dibandingkan dari sisi volume ekspor, perdagangan dengan Amerika Serikat menduduki peringkat ketiga. "Amerika adalah tujuan signifikan perdagangan kita, dan ini trennya terus akan naik seiring membaiknya kondisi 2008," katanya.
Oleh karena itu, kata Hatta, pemerintah berkomitmen mengembangkan peluang-peluang usaha baru dengan Amerika yang dinilai cukup besar. Angka realisasi perdagangan US$21 miliar saat ini belum benar-benar merefleksikan potensi perdagangan Indonesia-Amerika sesungguhnya.
Hatta menyebut kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama hari ini tidak langsung mendiskusikan secara teknis tentang masalah hubungan strategis itu. Kedatangan Obama hanya menjalin hubungan kedua negara secara erat dan keduanya masih saling membutuhkan.
Soal teknis apakah nanti memerlukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) atau pembicaraan rinci lain akan dibicarakan oleh menteri terkait.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.