blog-indonesia.com

Rabu, 20 Oktober 2010

China Butuh Satu Miliar Ton BBM

Pemerintah China juga menawarkan kerja sama di bidang militer seperti pengadaan alutsista.

VIVAnews - Pemerintah Indonesia melihat peluang pasar bahan bakar minyak (BBM) yang sangat besar untuk masyarakat Republik Rakyat China (RRC).

Selain kebutuhan bahan bakar minyak yang tinggi, pemerintah China juga menawarkan kerja sama di bidang militer seperti pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Impor BBM di sini cukup besar sampai satu miliar ton per tahun," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, saat mendampingi Wakil Presiden Boediono usai bertemu Perdana Menteri China, Wen Jiabao, di Beijing, China, Rabu 20 Oktober 2010.

Mustafa melihat, ada peluang besar bagi industri perminyakan Tanah Air untuk masuk ke pasar China. Untuk itu, pemerintah berupaya agar peluang besar itu dapat terealisasi sesegera mungkin. "Ini potensi besar untuk pasar migas, khususnya minyak," ujar Mustafa.

Selain peluang bisnis perminyakan, pemerintah China juga menawarkan kerja sama permodalan di bidang pertahanan. Khususnya untuk produksi alutsista di Tanah Air. Atas tawaran itu, menurut Mustafa, pemerintah Indonesia menyambutnya dengan membuka peluang bisnis industri strategis lainnya seperti, perkapalan dan pertambangan.

"Karena mereka (China) mengatakan kerja sama itu termasuk pelatihan militer. Lalu, kami hubungkan dengan industri strategis di samping kerja sama pemenuhan kabel listrik bawah laut dan penambangan batu bara," ujar Mustafa.

Dalam kesempatan ini juga ditandatangani kesepakatan antara PT Dok dan Perkapalan Surabaya dengan perusahaan kontraktor untuk gas handling and processing, Tractebel Gas Engineering, dan perusahaan design engineering perkapalan, Shanghai Odely Marine Engineer Co Ltd.

Penandatanganan kerja sama itu untuk meningkatkan kemampuan PT Dok dalam membangun kapal-kapal tanker, khususnya LPG Tanker Indonesia.

Kerja sama kedua adalah penandatanganan kesepakatan antara perusahaan galangan kapal swasta Indonesia, PT Daya Radar Utama, dengan perusahaan industri pembuatan kapal terbesar di China, Jiangsu Eastern Heavy Industry Co Ltd.

Kesepakatan itu bertujuan untuk transfer teknologi dalam meningkatkan kemampuan industri galangan kapal nasional, sehingga secara bertahap mampu membangun kapal-kapal tanker berukuran besar di Indonesia. Tujuan lainnya agar industri perkapalan China dapat berinvestasi di Indonesia. (umi)



VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More