blog-indonesia.com

Minggu, 26 September 2010

Pengekstrak Enzim Raih Ristek - Kalbe Science Awards

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Riset dan Teknologi bersama Kalbe Farma menganugerahkan Ristek - Kalbe Science Awards kepada Amarila Malik, seorang ilmuwan yang meneliti tentang sukrosa enzim dari bakteri asam laktat mensintesis exopolysaccharides dan oligosacarides.

Selama empat tahun, dosen di Departemen Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Indonesia ini akhirnya berhasil membuat sediaan yang menjadi bahan baku pembuat produk makanan, obat-obatan dan kosmetik. "Selama ini kita masih impor dari luar," katanya kemarin malam.

Dia berharap dari penelitian yang berhasil menyabet juara pertama dengan judul "sucrose enzymes from lactic acid bacteria synthesizing exopolysaccharides and oligosacarides of potential usia in pharmacerutical applications; identification, isolation, and characterization of sucrose genes and enzymes, elucidation of EPS structures, and evaluation of functional properties" ini dapat bermanfaat bagi pengembangan produk. "Ini baru permulaan saja," ujarnya.

Selain Amarila, penghargaan Science Awards ini juga diberikan kepada Elin Yulinah Sukandar, pengajar pada Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung. Dalam perlombaan ini, Elin membuat penelitian tentang "pengembangan sediaan fitomarmaka. KOmbinasi ekstrak kunyit dan bawang putih sebagai antidiabetes dan antihiperlipidemia."

Adapun juara ketiga disabet oleh Ahmad Faried, dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dengan peneltian "clinical potential of a novel chemically synthesized sugar-cholestanol compounds targeting multiple signaling pathways to induced cell death in malignancy".

Ketiga pemenang itu mendapatkan hadiah masing-masing Rp 50 juta, Rp 30 juta dan Rp 15 juta. Dari perlombaan yang digelar setiap dua tahun ini, panitia mencatat 151 orang peserta yang mengikuti ajang Sceice Award kemudian delapan orang juri dari Kementerian Ristek dan PT. Kalbe Farma memerasnya menjadi sepuluh finalis.

"Sangat sulit untuk menentukan penelitian mana yang bisa menghasilkan produk bermanfaat," kata staf ahli bidang kesehatan dan obat Kementerian Riset dan Teknologi, Amin Soebandrio.(Rini K)



tempointeraktif

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More