blog-indonesia.com

Minggu, 14 Februari 2010

Alat Pendeteksi Radiasi

Ditemukan Alat Pendeteksi Radiasi

21 November 2007

Kini sudah diciptakan tabung detektor yang berfungsi sebagai alat pendeteksi radiasi. Tabung detektor yang dapat mendeteksi hingga 1 mikro pori ini berbentuk sederhana. Pembuatannya pun menggunakan metode dengan bahan-bahan yang sederhana pula.

Gunarwan Prayitno menuturkan seperti dikutip dari Jawa Post, 21/11, bahan yang dipakai gelas pyrex yang berbentuk pipa, kawat tembaga dan kawat tungsten. Kemudian dibantu dengan instrumen sistem pengaturan arus, sistem vakum dan instalasi pipa gelas. Tabung detektor geiger-muller tipe side window itu, proses pembuatannya berlangsung beberapa tahap. Diawali dengan pembuatan tabung detektor, evavorasi tembaga sebagai elektroda negatif, pembuatan elektroda positif dan pemasangan elektroda positif.

Dengan formulasi yang berhasil disusun tersebut, tabung detektor yang rencananya akan diproduksi masal tahun 2008 itu dirancang tahan hingga 50 tahun. Selain itu, biaya pembuatannya juga tidak terlalu mahal. Tabung detektor itu bisa menjadi multiguna. Bisa untuk perusahaan, militer, rumah sakit, kargo, pendaki gunung dan semacamnya. "Kita pinginnya ke depan membuat alat detektor narkoba. Tetapi itu baru wacana," jelas penemu tabung detektor ini yang telah menghabiskan empat tahun untuk melakukan percobaannya.

Ahli peneliti Badan Tenaga Nuklir (Batan) Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) Puspiptek, Serpong, Kabupaten Tangerang, memamerkan hasil temuan berupa tabung detektor radiasi ini, di Gedung Graha Bakti, Puspitek, 20/11. Pameran yang berlangsung satu hari, juga memamerkan sejumlah hasil penelitian lainnya.** (Ardan)

12 april 2008
Detektor Rator
SerpongKita.com- Tas hitam kecil ditenteng dibalik ketiaknya. Sambil duduk, dengan rasa percaya dirinya, pria setengah tua itu memperlihatkan alat pendeteksi radiasi, Detektor Rator. Hasil karya peneliti Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Pusat Penelitian dan Ilmu Teknologi (Puspiptek), Detektor Rator, mampu mendeteksi radiasi nuklir yang dihasilkan dari radiasi yang tidak bisa dipantau.Sabtu, 12 April 2008 8:49:41 WIB

Ir Mairing, MP, perekayasa Detektor Rator Batan Puspiptek, mengatakan, alat tersebut difungsikan untuk mengendus titik-titik radiasi. Unsur-unsur yang bisa dideteksi dengan alat tersebut, seperti radiasi alam, listrik, dan benda-benda elektronik yang dipergunakan khalayak. "Sinar X, ada radiasinya. Detektor Rator, mampu mendeteksi radiasi dari Sinar X tersebut, dan bagian mana saja bisa membahayakan bagi manusia, bila alat Sinar X tersebut dipergunakan terus menerus ketika dilakukan pemeriksaan bagi penderita. Dan alat ini bisa mengetahui unsur berbahaya dari pengunaan sinar X tersebut," kata Mairing.

Nah, ketika Dinas Kebakaran Kabupaten Tangerang, sedang menggelar acara di BSD Junction, beberapa waktu lalu, Mairing mencoba menawarkan Detektor Rator. Selain mengendus radiasi sinar X, alat ini mampu mendeteksi radiasi kebakaran. Apa penyebabnya, dan faktor apa yang bisa membahayakan hingga berakhir dengan kebakaran."Bahan bakar nuklir radioaktif yang digunakan sejumlah perusahaan, mengandung radiasi yang berbahaya. Karenanya, perlu dilakukan pemahaman kepada personil Damkar untuk mengetahui apa penyebab kebakaran dengan Detector Rator untuk mengawasi pergerakan radiasi," ucapnya.

"Radiasi bisa berbaya bisa juga tidak. Namun, terjadinya kebakaran di perusahaan industri, karena efek dari radiasi tersebut," tambah Mairing.

Menurutnya, alat hasil rekayasa tersebut belum diproduksi secara massal. Namun, kemampuannya tidak perlu diragukan. Detektor Rator yang berbentuk kotak hitam ukuran 10x6 centimeter, dengan tebal 3 centimeter. Alat ini dijual dengan harga Rp 8 juta per unit. "Memang agak lumayan mahal. Namun, setidaknya bisa mendeteksi bahaya sebelum terjadi hal-hal yang tidak dinginkan," katanya. (k2)

technologyindonesia , serpongkita

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More